NGAWI | GADING.NEWS – Rasa kebersamaan para petani dengan pemerintahan desa Kasreman, adakan kegiatan geropyok tikus. Pada selasa (29/11/2023) bulan lalu. Menimbang kegiatan ini sangat efisien dalam penanggulangan hama padi.
Juga keadaan ketahanan pangan berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa. Dan padi merupakan salah satu komoditi di Indonesia yang masih banyak digeluti oleh jutaan petani. Ketergantungan masyarakat desa pada pertanian padi sampai saat ini masih tinggi
Maka dari dari itu sering hadi pembahasan antara para petani dengan pemerintahan desa, terkait kerusakan dan penurunan produktivitas tanaman padi yang disebabkan hama tikus.
Tikus sawah berpotensi menjadi sumber penularan beberapa penyakit ke manusia. Seperti dengan bahasa ilmiah penyakit pes, leptospirosis, hantaan virus, scrubtypus, murine thypus, dan salmonellosis ..
Petani biasanya mulai mengendalikan atau membasmi setelah terjadi serangan. Selain itu, ledakan populasi tidak dapat diantisipasi sebelumnya karena monitoring yang lemah sehingga menyebabkan kerugian yang besar.
Maka pemerintahan desa Kasreman dibawah Kades Sukoco, selalu anggarkan untuk pengendalian hama tikus sawah menyerang produksi padi tiap tahun. Hal ini bekerja sama dengan beberapa kelompok tani wilayah desa Kasreman.
Kades Sukoco sampaikan, ” semoga dengan upaya geropyok tikus yang terus menerus, bisa menghambat populasi perkembangbiakan tikus. Dengan tujuan produktivitas padi meningkat sehingga para perani tidak sedih hati dengan mempunyai hasil padi yang maksimal”. Maja menjadwal kegiatan geropyokan tikus, dilaksanakan tidak setiap musim menjelang tanam, akan tetapi beberapa minggu, diadakan pemusnahan tikus sawah yang sembunyi dilubang-lubang sepanjang pinggiran sawah. (EKO)