SURABAYA – Kinerja Kabupaten Bojonegoro dalam mengerem laju penyebaran virus corona (covid-19), harus bisa menjadi acuan bagi daerah lain di Jatim dalam mengatasi pandemi covid-19.
Beberapa langkah yang dilakukan Kabupaten Bojonegoro diantaranya penguatan kampung tangguh, bisa menjadi role mode yang bisa diambil guna menekan peredaran covid.
“Beberapa langkah yang kongkrit telah diambil Pemkab Bojonegoro. Ini yang harus di apresiasi dan perlu dicontoh pihak lain,” ujar anggota Komisi E DPRD Jatim Budiono, Rabu (3/6).
Menurut Budiono, dari pantauan di Bojonegoro, dirinya bisa melihat bagaimana langkah masif yang dilakukan Pemkab Bojonegoro dan jajaran Forkompimda Bojonegoro, yang bahu menbahu melakukan edukasi kepada masyarakat dalam menekan penyebaran covid.
kampung tanguh, kata politisi Gerindra ini, yang berbasis masyarakat diperkampungan yang cukup masiv, dilakukan untuk menjalankan protokol kesehatan.
Serta bagimana meminimalisir klaster pasar Bojonegoro yang cukup baik sehingga tidak menyebar ke banyak masyarakat dan pegadang yang ada.
“Sekarang bisa kita lihat Baik pasien terkonfirmasi positif maupun ODP, OTG hingga PDP saat ini melandai. Kami memberikan apresiasi atas keberhasilan yang dilakukan pemkab Bojonegoro dalam penanganan Covid-19,” jelasnya.
Dijelaskan Budiono, dengan hal itu maka tidak ada salahnya Pemkab atau Pemkot di Jatim yang pandeminya masih tinggi, atau masih bertambah meniru upaya dari Pemda Bojonegoro dalam menekan pandemi Covid-19 di wilayahnya.
“Apa salahnya meniru untuk kebaikan sehingga kerja keras untuk memutus pandemic Covid-19 di Jatim bisa terwujud,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran juga memberikan apresiasi terhadap penanganan Covid-19 di Bojonegoro. Saat mengunjungi kampung Tangguh di wilayah tersebut, mantan staf ahli Kapolri bidang Sosbud tersebut membeberkan bahwa keberadaan kampung Tangguh di kabupaten tersebut sangat efektif.
“Di wilayah tersebut sampai saat ini tidak ada penderita baru. Kecemderungan penyebarannya melandai tidak ada lonjakan yang cukup memprihatnkan untuk kasus covid ,”jelas pria kelahiran Makassar ini.
Yang kedua, terhadap klaster pasar, kata Fadil , tak ada penambahan jumlah pasiem positif Covid-19 hingga saat ini.
“Apa yang dikatakan bu gubernur yang dinamakan 3 T yaitu testing, tracking dan treatment serta isolir benar-benar dilakukan di Bojonegoro,” ungkap Fadil.
Bahkan, lanjut Fadil, di Bojonegoro, di daerah tersebut bagi masyarakat dinyatakan ODP maupun PDP bisa dipantau melalui aplikasi bernama BoSe(Bojonegoro Sehat).
”Yang membuat aplikasi ini Bhabin kamtibmas di Bojonegoro untuk memonitor keberadaan ODP dan PDP. Mereka bisa dipantau melalui Video Call untuk mengingatkan satu sama lain. Kami apresiasi atas penanganan Covid-19 di daerah tersebut,” pungkasnya. (rof)