NGAWI | GadingNews – Dinas Perindustrian, perdagangan dan tenaga kerja Kabupaten Ngawi dibawah pimpinan kepala dinas Ir. Yusuf Rosadi, M.Si, melaksanakan program pelatihan kerja di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Ngawi.
Kabid Ketenagakerjaan Wiwin Sumarti, S.Sos mengatakan, pelaksanaan pelatihan ini dapat berlangsung berkat anggaran yang diambil dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). ”Kami terus melakukan terobosan secara kompetitif, melalui pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagai masyarakat,” katanya.
Menurut Wiwin, pelatihan ini guna mempersiapkan sekaligus menciptakan tenaga kerja sesuai bidangnya dan berdaya
saing. Guna menghadapi pasar bebas saat ini. ”Pelatihan bisa didapat masyarakat usia produktif dengan cuma-cuma tanpa mengeluarkan dana pribadi,” jelasnya.
Kelebihan pelatihan di BLK yang diadakan untuk bidang tenaga kerja kali ini, karena pelatihannya berdasar bidang
yang diajarkan secara global. Pelatihan ini juga untuk mendapatkan berbagai masukan terkait skill yang biasa terjadi di lapangan. Dengan instruktur profesionl yang bersertifikasi, diharap peserta mendapat pengetahuan atau teori secara langsung dan langsung praktek.
Lebih jauh Wiwin menjelaskan, misi dari dana DBHCHT ini, untuk melaksanakan program pembinaan lingkungan sosial bidang pelatihan dan penguatan ketenagakerjaan. “ Yaitu, dengan tujuan untuk pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat, penguatan sarana dan prasarana kelembagaan pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Wiwin, penggunaan dana ini akan dipakai untuk kegiatan beberapa jenis pelatihan di tahun 2019. Meliputi bidang komputer, salon, jahit, bordir, perbengkelan dan boga. Setiap jenis pelatihan diikuti sekitar 16 peserta selama 20 hari. Pesertanya mereka yang masih memiliki usia produktif.
Kegiatan dilaksanakan dengan 2 tahap gelombang. Pada 23 September 2019 pelatihan ini dibuka Kepala Disperindagtaker yang dihadiri oleh staf Ahli Setda Ngawi. Pada kesempatan itu, Kadin Yusuf Rosadi mengatakan, pelatihan nantinya untuk mempersiapkan segenap warga masyarakat khususnya usia produktif, agar menguasai ketrampilan sesuai skill
yang dimiliki. ”Sehingga, apabila ada lowongan pekerjaan misalkan di luar negeri, mereka tidak terbebani mentalnya. Karena sudah memiliki ketrampilan yang dibutuhkan sesuai skill,” ujarnya.
Menurut Yusuf, pada tahun tahun ini, pihaknya tidak hanya menyiapkan skill untuk menghadapi dunia kerja di perusahaan industri, namun menciptakan wirausaha baru yang lebih baik. Dari gelombang pertama, dalam menciptakan wirausaha harus dipikirkan secara matang, baik dana atau teknis dengan segala resikonya. ”Berwirausaha itu tidak mudah. Kadang juga mengalami masa krisis. Maka dari itu antisipasi dalam mengambil sikap sebagi pelaku bisnis perlu diperhitungkan,” ujar Yusuf.
Yusuf juga menegaskan, pihaknya akan membuka kantor koordinasi tentang bisnis yang bermarkas di Kantor Dinas perindustrian perdagangan dan tenaga kerja. Disini para pengusaha baru bisa menyampaikan berbagai kendala dalam memulai usahanya. Nantinya dinas berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan solusi. ”Dibuka dengan gratis tanpa dipungut biaya,” pungkasnya.(eko)